masukkan script iklan disini
الشرف لابالنسبولكنبالتعب "Kemuliaan seseorang itu bukan karena nasabnya, tetapi karena jerih payah usahanya sendiri", maka jangan andalkan nasab dan silsilah tapi andalkanlah dirinya sendiri, kendati keturunan Kyai besar tapi "kalah wirid kalah", sebaliknya meskipun keturunan tukang becak tapi menang wirid menang". Demikianlah qoul hikmah yang sering ditausiahkan Kyai Muzakki kepada putra-putranya dan para santrinya. Bagi Kyai Muzakki kemuliaan dan eksistensi seseorang bukan ditentukan oleh orang lain, juga bukan karena faktor keturunan, genetik, jabatan, kekayaan atau pelbagai simbol dhahiriyah lainnya, melainkan lebih ditentukan oleh prestasi, kompetensi, track record dan kredibilitas serta ketaqwaan dirinya sendiri kepada Allah swt. Ali bin Abi Tholib karramahul wajhah menyebutkan "pemuda yang handal adalah mereka yang berani mengatakan inilah aku, bukan yang mengatakan “aku anaknya si-fulan, cucu si-fulan.” Pandangan tersebut relevan dengan al-Qur'an yang menegaskan “Bahwa sesungguhnya posisi yang paling mulia diantara manusia di sisi Allah adalah yang paling taqwa di antara mereka”.