masukkan script iklan disini
Oleh :
Abu Tholib
[Alumnus PP Al-Qodiri 1 Jember & Pendiri dan direktur English Camp of Al-Qodiri Cabang 3]
(Doa itu seperti Angin, tak terlihat namun dapat dirasakan)
By. Bung Valen (Penyiar Sepak bola di Indosiar)
Do’a merupakan sebuah keyakinan yang mendalam bahwa kita hanya manusia biasa, yang butuh pertolongan dari yang Maha Luar Biasa. Do’a dapat dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa, semua kalangan dapat melakukan itu. Ada do’a yang dikabulkan oleh Allah ada pula do’a yang tidak dikabulkan oleh Allah. Namun semua keputusan yang Allah berikan kepada kita adalah hal terbaik bagi kita. Lalu apa yang membedakan do’a orang biasa-biasa saja dengan do’a pemimpin sejati?
Semua do’a itu hal baik, dan Allah sangat menyukai hamba yang berdo’a. Karena apabila manusia berdo’a, ia merasa bahwa dirinya tak mampu melakukan sesuatu tanpa meminta pertolongan dari-Nya. Lalu kenapa kita tidak mencoba untuk meniru do’a-do’a orang luar biasa!. Menurut analisis saya, ada dua poin penting yang membedakan antara orang biasa-biasa saja dengan orang luar biasa.
1. Do’a dari orang biasa, doanya selalu berubah-ubah. Ingin ini, ingin itu, besoknya do’anya ganti lagi. Dan do’a dari orang luar biasa, doanya konsisten sepanjang hidupnya.
2. Do’a orang biasa doanya untuk dirinya saja, do’a dari orang luar biasa, doanya untuk kemaslahatan umat atau orang banyak.
Contoh Do’a dari orang luar biasa, seperti Abraham Lincon yang mencetuskan gagasan pemerintahan Amerika dan banyak menghasilkan karya yang bermanfaat bagi dunia. Siapa lagi sosok yang istimewa bagi kita, yakni KH. Ach. Muzakki Syah. Sosok berkarisma ini, ketika kita mengamati belaiu, maka kita akan temukan bahwa do’anya akan selalu sama/konsisten dan do’anya bukan hanya untuk dirinya tapi untuk orang banyak. Apabila pembaca adalah Santri Al Qodiri ataupun Jamaah Manaqib, do’a Kiai saat Manaqib doanya akan sama dan itu menunjukan bahwa Kiai adalah pemimpin umat islam sejati. Do’a yang saya ingat “Mudah-mudahan Santri menjadi Ahli Ilmu, dan Ahli Ibadah dan Ahli istiqomah”.