masukkan script iklan disini
KENAPA KITA GAGAL?
Oleh : Fikri Farikhin,M.Pd.I
Namun kenapa banyak orang yang gagal?
Menurut Ahmad Rifa'i Rif'an, tentang kenapa banyak orang gagal, jawabannya adalah:
1. Orang itu tidak tahu caranya meraih kesuksesan
2. Orang itu sudah tahu bagaimana cara meraih kesuksesan yang hiharapkannya, hanya saja ia tak sabar menjalani semua proses yang seharusnya diselesaikannya sebelum ia benar-benar berhak untuk meraih medali kesuksesan.
Dari kedua penyebab ini, penyebab yang kedualah yang sering menjadikan mereka gagal. Mereka tahu cara meraih sukses, tapi mereka tak sabar untuk menuju puncak kesuksesan tersebut. Tak sedikit, para siswa yang ingin mendapatkan nilai tinggi disekolahnya, namun realitanya hanya sedikit saja yang mendapatkan nilai tinggi. kok bisa? jawabannya, karena mereka tak sabar.
Juga para pengusaha yang bejibun di berbagai tempat, namun hanya segelintir saja yang bisa sukses, jawabannya, karena kesabarannya mereka kurang. padahal, secara biologis, antara pengusaha yang sukses dan pengusaha yang gagal , mereka dicipta dari unsur yang sama. Mereka dikaruniai organ tubuh yang hampir sama satu sama lain. Lalu apa yang membendakan antara pengusaha yang sukses dan yang gagal?
Jawabannya tidak lain adalah karena perbedaan strata kesabaran pada jiwa mereka. Orang sukses menjadikan gagal sebagai media pembelajaran dalam perjalanan meraih puncak kesuksesan. Sedangkan yang lain menganggapnya sebagai bencana.
Jangan pernah kita membayangkan orang sukses itu jalannya mulus dalam meraih kesuksesannya. Hampir semua orang yang berada di puncak, awalnya adalah orang yang juga berada di bawah. Tidak ada satupun orang begitu lahir ke dunia lalu ujug-ujug meraih puncak prestasi.
Selanjutnya, agar kita tidak gagal, kita harus punya Impian dan cita-cita. Impian dan cita-cita adalah sebuah jalan mutlak yang harus ada dalam diri calon manusia besar. Seperti lagunya Film Laskar Pelangi, "MIMPI ADALAH KUNCI UNTUK KITA MENAKHLUKKAN DUNIA", Impian adalah pemandu utama jalan hidup yang akan mengarahkan perjalanan hidup supaya tidak membelok pada alur yang salah. Akan ada jurang perbedaan yang cukup lebar pada diri orang yang bermimpi dengan yang tidak. Sang pemimpi selalu melakoni hidup dalam koridor dan alur yang terarah. Mereka menciptakan mimpi agar hidup mereka memiliki tujuan yang jelas. Dan membahagiakan adalah fakta sejarah yang membuktikan bahwa tidak ada "orang besar" tanpa melalui "orang kecil". Orang besar, bekerja keras menggapai apa yang diimpikan, serta pantang menyerah ketika batu-batu terjal hadir di tengah perjalanannya.
Louis Tendean mengatakan bahwa "95% ORANG BISA SUKSES DALAM HIDUPNYA KARENA IMPIAN". Ada sebuah kisah tentang tiga orang pengemis yang bersahabat karib selama beberapa tahun. Suatu hari mereka menemukan sebuah lampu ketika sedang mengorek sampah. Lampu tersebut kelihatan antik.
"Wah, antik juga nih lampu," kata pemuluh pertama.
"Wah, masukin aja ke keranjang. Kali aja ada orang kaya yang membeli lampu antik ini," usul pemulung kedua.
"Hei, coba deh loe perhatiin, bukankah ini mirip dengan lampunya Aladin? Coba kita gosok-gosok, kali aja keluar Jin-nya.
Ketika mereka menggosok lampu tersebut, beneran, tiba-tiba keluarlah asap dan muncullah seorang, ups!, maksud saya sesosok Jin. Tanpa disengaja mereka membebaskan seorang Jin yang sudah terkurung ribuan tahun lamanya di dalam lampu tersebut.
Sebagai rasa terima kasih, si jin berjanji akan memenuhi masing-masing satu permintaan dari ketiga sahabat karib tersebut sebelum pergi meninggalkan mereka.
Karena memiliki impian sejak kecil untuk memiliki rumah kost, budak yang pertama pun mengajukan perminttannya kepada sang jin, "Bangunin rumah kost yang berisi 500 kamar donk Jin." Dan wussss!! Seketika, dia berada di dalam rumah yang berisi 500 kamar.
Melihat permintaan temannya dikabulkan dengan mudah, budak yang kedua pun cepat-cepat mengutarakan impiannya, yaitu ingin menjadi penulis terkenal yang cakep. Dan wusss! Seketika, dia berubah menjadi seorang penulis cakep yang buku-bukunya laris.
Sekarang tiba giliran pengemis yang ketiga. Agak lama dia berpikir. Si Jin tidak sabar menunggunya, "Eh, minta apaan loe, dari tadi bengong aja!" Pengemis ketiga bingung. Rupanya selama ini dia tidak memiliki impian karena menurutnya impian itu hanyalah angan-angan yang tidak mungkin tercapai.
"Gue itung sampe tiga nih ye, "kata si Jin, "Kalo loe belum ngajuin permintaan loe, gue bakal pergi!"
Dengan gugup pengemis ketiga berkata, "Gue pengin pergi haji!" dan seketika, wusss! sampailah dia di mekah. Tapi mendadak dia bingung,"Eh, gimana gue pulangnya, ya?"
wkwkwkwkwkwk.