19 KAIDAH I'LAL ILMU SHOROF
Diterjemah oleh: ENGLISH CAMP
KAIDAH KE 1
ุฅุฐูุง ุชูุญูุฑููููุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ุจูุนูุฏู ููุชูุญูุฉู ู
ูุชููุตูููุฉู ูููู ููููู
ูุชูููููู
ูุง ุฃูุจูุฏูููุชูุง ุขููููุง ู
ูุซููู ุตูุงูู ุฃูุตููููู ุตููููู ููุจูุงุนู ุฃูุตููููู ุจูููุนู.
Apabilah ada Wawu atau Yyaโ berharkah, jatuh sesudah harkah Fathah dalam satu kalimah, maka Wawu atau Yaโ tsb harus diganti dengan Alif seperti contoh ุตูุงูู asalnya ุตููููู , dan ุจูุงุนู asalnya ุจูููุนู .
Praktek Iโlal :
ุตูุงูู asalnya ุตููููู ikut pada wazan ููุนููู. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ุตูุงูู.
ุจูุงุนู asalnya ุจูููุนู ikut pada wazan ููุนููู. Yaโ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ุจูุงุนู.
ุบูุฒูุง asalnya ุบูุฒููู ikut pada wazan ููุนููู. Wawu diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ุบุฒุง.
ุฑูู
ููู asalnya ุฑูู
ููู ikut pada wazan ููุนููู. Yaโ diganti Alif karena ia berharkah dan sebelumnya ada Huruf berharkah Fathah, maka menjadi ุฑูู
ููู. (*Alif pada lafazh ุฑูู
ููู dinamakan Alif Layyinah).
Perhatian:
- Kaidah ini berlaku pada Wau atau Yaโ dengan Harkah asli. Apabila harkah keduanya bukan asli atau baru, maka tidak boleh dirubah. Contoh ุฏูุนูููุงุงููููููู ู .
- Apabila setelah wawu atau yaโ itu ada huruf mati/sukun, maka diklarifikasikan sbb:
- Jika Wawu atau Yaโ tsb bukan pada posisi Lam Fiโil, maka tidak boleh di-Iโlal, karena dihukumi seperti Huruf Shahih. Contoh: ุจูููุงูู, ุทููููููู, ุฎูููุฑููููู.
- Jika Wawu dan Yaโ tsb berada pada posisi Lam Fiโil, maka tetap berlaku Kaidah Iโlal ini. Contoh ููุฎูุดููููู asalnya ููุฎูุดููููููู . Namun disyaratkan huruf yg mati/sukun setelah Wawu dan Yaโ tsb bukan huruf Alif dan huruf Yaโ tasydid, maka yang demikian juga tidak boleh di-Iโlal. Contoh: ุฑูู ูููุง, ุนูููููููู, ุบูุฒูููุง.
KAIDAH KE 2
ุฅูุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ุนูููููุง ู
ูุชูุญูุฑููููุฉู ู
ููู ุฃูุฌููููู ููููุงูู ู
ูุง ููุจูููููู
ูุง ุณูุงููููุง ุตูุญูููุญูุง ููููููุชู ุญูุฑูููุชูููู
ูุง ุฅููู ู
ูุง ููุจูููููุง, ููุญููู ููููููู
ู ุฃูุตููููู ููููููู
ู, ููุจูููุนู ุฃูุตููููู ููุจูููุนู.
Apabila wau atau yaโ berharokat berada pada โain fiโil Binaโ Ajwaf dan huruf sebelumnya terdiri dari huruf Shahih yang mati/sukun, maka harakat wawu atau yaโ tsb harus dipindah pada huruf sebelumnya. Contoh: ููููููู
ู asalnya ููููููู
ู dan ููุจูููุนู asalnya ููุจูููุนู.
Praktek Iโlal:
ููููููู
ู
ููููููู
ู asalnya ููููููู
ู ikut pada wazan ููููุนููู . harkah wawu dipindah pada huruf sebelumnya, karena wawu-nya berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih yg mati/sukun, untuk menolak beratnya mengucapkannya, maka menjadiููููููู
ู
ููุจูููุนู
ููุจูููุนู asalnya ููุจูููุนู ikut pada wazan ููููุนููู harkah Yaโ dipindah pada huruf sebelumnya, karena Yaโ-nya berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih yg mati/sukun, untuk menolak beratnya mengucapkannya, maka menjadi ููุจูููุนู
Perhatian:
Perpindahan Syakal/Harakat/Tasykil/Tanda baca Wau atau Yaโ tersebut dalam Kaidah ini, tidak berlaku apabila setelah Wawu atau Yaโ terdapat Huruf yang di-tasydid-kan. Contoh: ููุณูููุฏูู
KAIDAH KE 3
ุฅูุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ุจูุนูุฏู ุขูููู ุฒูุงุฆูุฏูุฉู ุฃูุจูุฏูููุชูุง ููู
ูุฒูุฉู ุจูุดูุฑูุทู ุฃููู ุชูููููููุง ุนูููููุง ูููู ุงุณูู
ู ุงููููุงุนููู ููุทูุฑูููุง ูููู ู
ูุตูุฏูุฑู, ููุญููู ุตูุงุฆููู ุฃูุตููููู ุตูุงูููู, ุณูุงุฆูุฑู ุฃูุตููููู ุณูุงููุฑู, ููููุงุกู ุฃูุตููููู ููููุงูู.
Apabila ada wawu atau yaโ jatuh sesudah alif zaidah, maka harus diganti hamzah, dengan syarat wau atau yaโ tersebut berada pada โAin Fiโil kalimah bentuk Isim Fail, atau berada pada akhir kalimah bentuk masdar. Contoh: ุตูุงุฆููู asalnya ุตูุงูููู dan ุณูุงุฆูุฑู asalnya ุณูุงููุฑู dan ููููุงุกู asalnya ููููุงูู
Praktek Iโlal:
ุตูุงุฆููู
ุตูุงุฆููู asalnya ุตูุงูููู ikut pada wazan ููุงุนููู . wawu diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif Zaidah dan berada pada โAin Fiโil Isim Faโil, maka menjadi ุตูุงุฆููู
ุณูุงุฆูุฑู
ุณูุงุฆูุฑู asalnya ุณูุงููุฑู ikut pada wazan ููุงุนููู . Yaโ diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif Zaidah dan berada pada โAin Fiโil Isim Faโil, maka menjadi ุณูุงุฆูุฑู
ุนูุทูุงุกู
ุนูุทูุงุกู asalnya ุนูุทูุงูู ikut pada wazan ููุนูุงูู wawu diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif Zaidah dan berada pada akhir kalimah Isim Masdar, maka menjadi ุนูุทูุงุกู .
ููููุงุกู
ููููุงุกู asalnya ููููุงูู ikut pada wazan ููุนูุงูู Yaโ diganti Hamzah, karena jatuh sesudah Alif Zaidah dan berada pada akhir kalimah Isim Masdar, maka menjadi ููููุงุกู .
KAIDAH KE 4
ุฅูุฐูุง ุงุฌูุชูู
ูุนูุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ูููู ููููู
ูุฉู ููุงุญูุฏูุฉู ููุณูุจูููุชู ุงูุญูุฏูุงููู
ูุง ุจูุงูุณูููููููู ุงูุจูุฏูููุชู ุงููููุงูู ููุงุกู ููุงูุฏูุบูู
ูุชู ุงููููุงุกู ุงููุฃูููููู ููู ุงูุซููุงูููููุฉู ููุญููู ู
ููููุชู ุฃูุตููููู ู
ูููููุชู ููู
ูุฑูู
ูููู ุฃูุตููููู ู
ูุฑูู
ููููู.
Apabila wau dan yaโ berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka wau diganti yaโ. Kemudian yaโ yang pertama di-idgham-kan pada yaโ yang kedua. Contoh lafadz ู
ููููุชู asalnya adalah ู
ูููููุชู dan ู
ูุฑูู
ูููู asalanya adalah ู
ูุฑูู
ููููู
Praktek Iโlal:
ู
ููููุชู
ู
ููููุชู asalnya ู
ูููููุชู mengikuti wazan ููููุนููู . wau diganti yaโ karena berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi ู
ูููููุชู. Kemudian yaโ yang pertama di-idghamkan pada yaโ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ู
ููููุชู
ู
ูุฑูู
ูููู
ู
ูุฑูู
ูููู asalnya ู
ูุฑูู
ููููู mengikuti wazan ู
ูููุนููููู . wau diganti yaโ karena berkumpul dalam satu kalimah dan salah satunya didahului dengan sukun, maka menjadi ู
ูุฑูู
ููููู. Kemudian yaโ yang pertama di-idghamkan pada yaโ yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ู
ูุฑูู
ูููู
KAIDAH KE 5
ุฅูุฐูุง ุชูุทูุฑููููุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ููููุงููุชูุง ู
ูุถูู
ูููู
ูุฉู ุงูุณูููููุชูุง ููุญููู ููุบูุฒูููุง ุฃูุตููููู ููุบูุฒููู ููููุฑูู
ููู ุฃูุตููููู ููุฑูู
ููู
Apabila Wau atau Yaโ menempati ujung akhir kalimah, dan ber-harakah dhammah, maka disukunkan. Contoh: ููุบูุฒูููุง asalnya ููุบูุฒููู dan ููุฑูู
ููู asalnya ููุฑูู
ููู
Praktek Iโlal:
ููุบูุฒููู
ููุบูุฒููู asalnya ููุบูุฒููู mengikuti wazan ููููุนููู . Wau di ujung akhir kalimah ber-harakah dhammah, maka disukunkan menjadi ููุบูุฒููู.
ููุฑูู
ููู
ููุฑูู
ููู asalnya ููุฑูู
ููู mengikuti wazan ููููุนููู . Yaโ di ujung akhir kalimah ber-harkah dhammah, maka disukunkan menjadi ููุฑูู
ููู.
Perhatian:
ุบูุงุฒู
ุบูุงุฒู asalnya ุบูุงุฒููู mengikuti wazan ููุงุนููู . Wau diganti Yaโ, karena jatuh sesudah harakah kasrah, maka menjadi ุบูุงุฒููู, kemudan Yaโ disukunkan karena beratnya harkah dhammah atas Yaโ maka menjadi ุบูุงุฒููู, kemudian Yaโ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu Yaโ dan Tanwin, maka menjadi ุบูุงุฒู
ุณูุงุฑู
ุณูุงุฑู asalnya ุณูุงุฑููู mengikuti wazan ููุงุนููู . Yaโ disukunkan karena beratnya harakah dhammah atas Yaโ maka menjadi ุณูุงุฑููู, kemudian Yaโ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu Yaโ dan Tanwin, maka menjadi ุณูุงุฑู
ุงูููุงูู
ุงูููุงูู asalnya ููููุงูููู mengikuti wazan ููููุงุนููู wau pada faโ fiโil diganti Hamzah, karena kedua wau berkumpul dalam satu kalimah, maka menjadi ุงูููุงูููู. Kemudian Yaโ dibuang untuk meringankannya, maka menjadi ุงูููุงูู. Dan didatangkanlah tanwin sebagai pengganti dari Yaโ yang dibuang, maka menjadi ุงูููุงูู.
KAIDEAH KE 6
ุงูุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ุฑูุงุจูุนูุฉู ููุตูุงุนูุฏูุง ููู ุงูุทููุฑููู ููููู
ู ูููููู ู
ูุง ููุจูููููุง ู
ูุถูู
ูููู
ูุง ุฃูุจูุฏูููุชู ุงููููุงูู ููุงุกู ููุญููู ููุฒูููููู ุฃูุตููููู ููุฒูููููู ูู ููุนูุงุทููู ุฃูุตููููู ููุนูุงุทููู
Apabila wau menempati ujung akhir kalimah empat huruf atau lebih, dan sebelum wau tidak ada huruf yang didhammahkan, maka wau tsb diganti yaโ. Contoh: ููุฒูููููู asalnya ููุฒูููููู dan ููุนูุงุทููู asalnya ููุนูุงุทููู.
Praktek Iโlal:
ููุฒูููููู
ููุฒูููููู asalnya ููุฒูููููู mengikuti wazan ููููุนูููู wau diganti yaโ, karena berada pada akhir kalimah empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ููุฒูููููู
ููุนูุงุทููู
ููุนูุงุทููู asalnya ููุนูุงุทููู mengikuti wazan ููููุงุนููู wau diganti yaโ, karena berada pada akhir kalimah empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ููุนูุงุทููู
Perhatian:
ู
ูุนูุทูู
ู
ูุนูุทูู asalnya ู
ูุนูุทูููุง ikut wazan ู
ูููุนููุงู . wau diganti yaโ, karena berada pada akhir kalimah empat huruf dan sebelumnya bukan huruf yang didhammahkan, maka menjadi ู
ูุนูุทูููุงkemudian yaโ diganti alif karena berharkah jatuh sesudah harkah fathah, maka menjadiู
ูุนูุทููุงู kemudian alif dibuang untuk menolak bertemunya dua mati yaitu Alif dan Tanwin, maka menjadi ู
ูุนูุทูู
KAIDAH KE 7
ุงูุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ุจููููู ุงููููุชูุญูุฉู ููุงููููุณูุฑูุฉู ุงููู
ูุญููููููุฉู ููููุจูููููุง ุญูุฑููู ุงููู
ูุถูุงุฑูุนูุฉู ุชูุญูุฐููู ููุญููู ููุนูุฏู ุฃูุตููููู ููููุนูุฏู ู ููุฆูุฏู ุฃูุตููููู ููููุฆูุฏู
Apabila wau ada diantara harkah fathah dan kasrah nyata, dan sebelumnya ada huruf mudharaโah, maka wau tersebut dibuang. Contoh: ููุนูุฏู asalnya ููููุนูุฏู dan ููุฆูุฏู asalnya ููููุฆูุฏู
Praktek Iโlal:
ููุนูุฏู
ููุนูุฏู asalnya ููููุนูุฏู mengikuti wazan ููููุนููู . wau dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata dan sebelumnya ada huruf mudharaโah, maka menjadi ููุนูุฏู
ููุถูุนู
ููุถูุนู asalnya ููููุถูุนู mengikuti wazan ููููุนููู . wau dibuang karena ada diantara fathah dan kasrah nyata dan sebelumnya ada huruf mudharaโah, maka menjadi ููุถูุนู. Kemudian Dhad-nya difathahkan untuk meringankan huruf ithbaq juga huruf Halaq yaitu โAin, maka menjadi ููุถูุนู
Perhatian:
- Huruf Mudharaโah : ุฃ โ ู โ ู โ ุช
- Huruf Halaq : ุฃ โ ุญ โ ุฎ โ ุน โ ุบ โ ูู
- Huruf Ithbaq : ุต โ ุถ โ ุท โ ุธ
KAIDAH KE 8
ุฅุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ุจูุนูุฏู ููุณูุฑูุฉ ูููู ุงุณูู
ู ุฃูู ููุนููู ุฃูุจูุฏูููุชู ููุงุกู ููุญููู ููุฒูููููู ุฃูุตููููู ููุฒูููููู ูู ุบูุงุฒู ุฃูุตููููู ุบูุงุฒููู
Bilmana ada Wau jatuh setelah harkah Kasrah dalam Kalimah Isim atau Kalimah Fiโil, maka Wau tersebut harus diganti Yaโ. Contoh: ููุฒูููููู asalnya ููุฒูููููู dan ุบูุงุฒู asalnya ุบูุงุฒููู
Praktek Iโlal:
ููุฒูููููู
ููุฒูููููู asalnya ููุฒูููููู ikut wazan ููููุนูููู , wau diganti Yaโ karena jatuh sesudah harkah kasrah, maka menjadi ููุฒูููููู
ุบูุงุฒู
ุบูุงุฒู asalnya ุบูุงุฒููู (praktek Iโlalnya telah disebut pada Kaidah Iโlal ke 5)
KAIDAH KE 9
ุฅุฐูุง ููููููุชู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ุงูุณููุงููููุชูุงูู ุจุญูุฑููู ุณูุงูููู ุขุฎูุฑู ุญูุฐูููุชูุง ุจูุนูุฏู ุงููู ููููููุชู ุญูุฑูููุชูููู
ูุง ุงูููู ู
ูุง ููุจูููููู
ูุง ููุญููู ุตููู ุฃูุตููููู ุฃูุตููููู ูู ุณูุฑู ุฃูุตููููู ุงูุณูููุฑู.
Bilamana ada Wau atau Yaโ sukun, bertemu dengan husuf sukun lainnya, maka Wau tau Yaโ tersebut dibuang, ini setelah memindahkan harakah keduanya (Wau atau Yaโ) kepada huruf sebelumnya (lihat kaidah Iโlal ke 2). Contoh: ุตููู asalnya ุฃูุตููููู dan ุณูุฑู asalnya ุงูุณูููุฑู
Praktek Iโlal:
ุตููู
ุตููู asalnya ุฃูุตููููู mengikuti wazan ุงูููุนููู, harkah Wau dipindah ke huruf sebelumnya, karena Wau berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun (lihat Kaidah Iโlal ke 2) untuk menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi ุงูุตููููู, maka Wau dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi ุงูุตููู, kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi ุตููู
ุณูุฑู
ุณูุฑู asalnya ุงูุณูููุฑู mengikuti wazan ุงูููุนููู, harkah Yaโ dipindah ke huruf sebelumnya, karena Yaโ berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih mati/sukun (lihat Kaidah Iโlal ke 2) untuk menolak beratnya mengucapkan, maka menjadi ุงูุณูููุฑู, maka Yaโ dibuang untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, maka menjadi ุงูุณูุฑู, kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi ุณูุฑู
KAIDAH KE 10
ูุงูุฐูุง ุงุฌูุชูู
ูุนู ูููู ููููู
ูุฉู ุญูุฑูููุงูู ู
ููู ุฌูููุณู ููุงุญูุฏู ุฃููู ู
ูุชูููุงุฑูุจูุงูู ููู ุงููู
ูุฎูุฑูุฌู ููุฏูุบูู
ุงููุฃูููููู ููู ุงูุซููุงูููู ุจูุนูุฏู ุฌูุนููู ุงููู
ูุชูููุงุฑูุจูููู ู
ูุซููู ุงูุซููุงูููู ููุซููููู ุงููู
ูููุฑููุฑู ููุญููู ู
ูุฏูู ุฃุตููููู ู
ูุฏูุฏู ูู ู
ูุฏูู ุฃูุตููููู ุงูู
ูุฏูุฏู ูู ุงุชููุตููู ุฃูุตููููู ุงูููุชูุตููู
Bilamana ada dua huruf sejenis atau hampir sama makhrajnya berkumpul dalam satu kalimah, maka huruf yang pertama harus di-idghamkan pada huruf yang kedua,โini setelah menjadikan huruf yang hampir sama makhrajnya serupa dengan huruf yg kedua (lihat kaidah iโlal ke 18 insyaallah)โ, karena beratnya pengulangan/memilah-milahnya. contoh ู
ูุฏูู asalnya ู
ูุฏูุฏู dan ู
ูุฏูู asalnya ุงูู
ูุฏูุฏู, dan ุงุชููุตููู asalnya ุงูููุชูุตููู.
Praktek Iโlal:
ู
ูุฏูู
ู
ูุฏูู asalnya ู
ูุฏูุฏู ikut pada wazan ููุนููู, huruf dal yang pertama disukunkan untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi ู
ูุฏูุฏู, kemudian huruf Dal yang pertama di-idgamkan pada huruf Dal yang kedua, maka menjadi ู
ูุฏูู
ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู
ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู asalnya ุงูู
ูุฏูุฏู mengikuti wazan ุงูููุนููู, harkah Dal yang pertama dipindah pada huruf sebelumnya untuk melaksanakan syarat Idgham, maka menjadi ุงูู
ูุฏูุฏู, bertemu dua huruf mati/sukun yaitu kedua Dal, maka Dal yang kedua diberi harkah untuk menolak bertemunya dua mati/sukun, baik diberi harkah kasrah karena kaidah; โapabilah ada huruf mati mau diberi harkah, berilah harkah kasrahโ. atau diberi harkah fathah karena ia paling ringannya harkah. atau diberi harkah dhammah, karena mengikuti harkah โAin fiโil pada fiโil mudhariโnya, maka menjadi ุงูู
ูุฏูุฏู/ุงูู
ูุฏูุฏู/ุงูู
ูุฏูุฏู, kemudian Dal yang pertama di-idgham-kan pada Dal yg kedua maka menjadi ุงูู
ูุฏูู/ุงูู
ูุฏูู/ุงูู
ูุฏูู, kemudian Hamzah Washal-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู/ู
ูุฏูู.
ุงุชููุตููู
Praktek Iโlal untuk lafazh ุงุชููุตููู ada pada Kaidah Iโlal ke 18, InsyaAllah. tunggu update.
KAIDAH KE 11
ุงููููู
ูุฒูุชูุงูู ุงูุฐูุง ุงููุชูููุชูุง ูููู ููููู
ูุฉู ููุงุญูุฏูุฉู ุซูุงููููุชูููู
ูุง ุณูุงููููุฉู ููุฌูุจู ุงูุจูุฏูุงูู ุงูุซูุงููููุฉู ุจูุญูุฑููู ููุงุณูุจู ุงูููู ุญูุฑูููุฉู ุงููุฃููููููู ููุญููู ุขู
ููู ุงูุตููููู ุฃูุฃูู
ููู ูู ุฃูููู
ููู ุงูุตููููู ุฃูุคูู
ููู ูู ุงูููุฏูู
ู ุงูุตููููู ุฅูุฆูุฏูู
ู.
Bilamana terdapat dua huruf Hamzah berkumpul sejajar dalam satu kalimah, yang nomor dua sukun, maka huruf hamzah ini harus diganti dengan huruf yang sesuai dengan harakah Hamzah yang pertama. contoh ุขู
ู asalnya ุฃุฃู
ู dan ุฃูู
ู asalnya ุฃุคู
ู.
Praktek Iโlal:
ุขู
ููู
ูุขู
ูู asalnya ุฃูุฃูู
ููู mengikuti wazan ุฃูููุนููู; berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tsb diganti alif, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harkah fathah. maka menjadi ุขู
ููู
ุฃูููู
ููู
ูุฃูููู
ูู asalnya ุฃูุคูู
ูู mengikuti wazan ุฃูููุนููู; berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tsb diganti wau, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harkah dhammah. maka menjadi ุฃูููู
ูู
ุงูููุฏูู
ู
ูุงูููุฏูู
asalnya ุฅุฆูุฏูู
mengikuti wazan ุงูููุนููู berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tsb diganti Yaโ, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harkah kasrah. maka menjadi ุงูููุฏูู
.
ุฎูุฐู
ุฎูุฐู asalnya ุฃูุฃูุฎูุฐ mengikuti wazan ุฃูููุนููู; berkumpul dua Hamzah dalam satu kalimah dan yang kedua sukun, maka hamzah yang kedua tsb diganti wau, karena ia sukun dan sebelumnya ber-harkah dhammah. maka menjadi ุฃูููุฎูุฐ kemudian wau-nya dibuang untuk meringankan ucapan, maka menjadai ุฃูุฎูุฐ selanjutnya hamzah-nya dibuang karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka menjadi ุฎูุฐู
Perhatian :
Wau pada lafazh ุฃูููุฎูุฐ dibuang untuk meringankan ucapan, sedangkan pada lafazh ุฃูููู
ูู cukup tanpa membuang wau, karena menjaga dari keserupaan dengan fiโil amar-nya lafazh ู
ูุงูู โ ููู
ููููู โ ู
ููู .
masukkan script iklan disini
KAIDAH KE 12
ุฅูููู ุงููููุงูู ููุงููููุงุกู ุงูุณููุงููููุชููููู ูุงู ุชูุจูุฏููุงููู ุขููููุง ุฅููุงูู ุฅูุฐูุง ููุงูู ุณูููููููููู
ูุง ุบูููุฑู ุฃูุตูููููู ุจูุฃููู ููููููุชู ุญูุฑูููุชูููู
ูุง ุงูููู ู
ูุง ููุจูููููู
ูุง ููุญููู ุฃูุฌูุงุจู ุฃูุตููููู ุฃูุฌูููุจู ูู ุฃูุจูุงูู ุฃูุตููููู ุฃูุจููููู.
Wau atau yaโ yang sukun, keduanya tidak boleh diganti Alif, kecuali jika sukunnya tidak asli โdengan sebab pergantian harkat keduanya pada huruf sebelumnyaโ (lihat kaidah ilal ke 2). Contoh: ุฃูุฌูุงุจู asalnya ุฃูุฌูููุจู dan ุฃูุจูุงูู asalnya ุฃูุจููููู.
Praktek Iโlal:
ุฃูุฌูุงุจู
ุฃูุฌูุงุจู asalnya ุฃูุฌูููุจู mengikuti wazan ุฃูููุนููู harkah wau dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi ุฃูุฌูููุจู (lihat kaidah Iโlal ke 2). Kemudian wau diganti alif, karena asalnya wau berharkah dan sekarang ia jatuh sesudah harkah fathah (lihat kaidah Iโlal ke 1). Maka menjadi ุฃูุฌูุงุจู.
ุฃูุจูุงูู
ุฃูุจูุงูู asalnya ุฃูุจููููู mengikuti wazan ุฃูููุนููู harkah Yaโ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharkah dan sebelumnya ada huruf shahih sukun, karena beratnya mengucapkan, maka menjadi ุฃูุจูููููู (lihat kaidah Iโlal ke 2). Kemudian Yaโ diganti Alif, karena asalnya Yaโ berharkah dan sekarang ia jatuh sesudah harkah fathah (lihat kaidah Iโlal ke 1). Maka menjadi ุฃูุจูุงูู.
KAIDAH KE 13
ุฅูุฐูุง ููููุนูุชู ุงููููุงูู ุทูุฑูููุง ุจูุนูุฏู ุถูู
ูู ูููู ุงุณูู
ู ู
ูุชูู
ูููููู ููู ุงููุฃูุตููู ุฃูุจูุฏูููุชู ููุงุกู ููููููุจูุชู ุงูุถููู
ููุฉู ููุณูุฑูุฉู ุจูุนูุฏู ุชูุจูุฏููููู ุงููููุงูู ููุงุกู ููุญููู ุชูุนูุงุทูููุง ุฃูุตููููู ุชูุนูุงุทูููุง ูู ุชูุนูุฏููููุง ุฃูุตููููู ุชูุนูุฏููููุง.
Bilamana ada wau berada di akhir kalimah jatuh sesudah harkah dhammah didalam asal kalimah Isim yang Mutamakkin (bisa menerima tanwin), maka wau tsb diganti yaโ, kemudian setelah itu harkah dhammah diganti kasrah. Contoh: ุชูุนูุงุทูููุง asalnya ุชูุนูุงุทูููุง dan ุชูุนูุฏููููุง asalnya ุชูุนูุฏููููุง.
Praktek Iโlal:
ุชูุนูุงุทูููุง
ุชูุนูุงุทูููุง asalnya ุชูุนูุงุทูููุง mengikuti wazan ุชูููุงุนููุงู wau diganti yaโ karena berada di akhir kalimah Isim Mutamakkin dan sebelumnya ada harkah dhammah, maka menjadi ุชูุนูุงุทููููุง kemudian huruf Thaโnya dikasrahkan untuk memantaskan Yaโ. Maka menjadi ุชูุนูุงุทูููุง.
ุชูุนูุฏููููุง
ุชูุนูุฏููููุง asalnya ุชูุนูุฏููููุง mengikuti wazan ุชูููุงุนููุงู wau diganti yaโ karena berada di akhir kalimah Isim Mutamakkin dan sebelumnya ada harkah dhammah, maka menjadi ุชูุนูุฏูููููุง kemudian huruf Dalโnya dikasrahkan untuk memantaskan Yaโ. Maka menjadi ุชูุนูุฏููููุง.
KAIDAH KE 14
ุฅูุฐูุง ููุงููุชู ุงููููุงุกู ุณูุงููููุฉู ููููุงูู ู
ูุง ููุจูููููุง ู
ูุถูู
ูููู
ูุง ุฃูุจูุฏูููุชู ููุงููุง ููุญููู ููููุณูุฑู ุฃูุตููููู ููููุณูุฑู ูู ู
ูููุณูุฑู ุฃูุตููููู ู
ูููุณูุฑู
Bilamana terdapat Yaโ sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan maka yaโ tersebut harus diganti wau. contoh: ููููุณูุฑู asalnya ููููุณูุฑู dan ู
ูููุณูุฑู asalnya ู
ูููุณูุฑู
Praktek Iโlal:
ููููุณูุฑู
ููููุณูุฑู asalnya ููููุณูุฑู mengikuti wazan ููููุนููู yaโ yang nomor dua diganti wau karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi ููููุณูุฑู.
ู
ูููุณูุฑู
ู
ูููุณูุฑู asalnya ู
ูููุณูุฑู mengikuti wazan ู
ูููุนููู yaโ diganti wau karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf yang didhammahkan, maka menjadi ู
ูููุณูุฑู.
KAIDAH KE 15
ุฅูููู ุงุณูู
ู ุงููู
ูููุนููููู ุฅุฐูุง ููุงููููู ู
ููู ู
ูุนูุชูููู ุงููุนููููู ููุฌูุจู ุญูุฐููู ููุงูู ุงููู
ูููุนููููู ู
ููููู ุนูููุฏู ุณูููุจููููููู ููุญููู ู
ูุตููููู ุฃูุตููููู ู
ูุตููููููู ูู ู
ูุณูููุฑู ุฃูุตููููู ู
ูุณูููููุฑู
Sesungguhnya Isim Mafโul bilamana ia terbuat dari Fiโil Muโtal โAin (Binaโ Ajwaf) maka wajib membuang wau mafโulnya menurut Imam Syibawaihi (menurut Imam lain yg dibuang adalah Ain Fiโilnya). contoh: ู
ูุตููููู asalnya ู
ูุตููููููู dan ู
ูุณูููุฑู asalnya ู
ูุณูููููุฑู
Praktek Iโlal:
ู
ูุตููููู
ู
ูุตููููู asalnya ู
ูุตููููููู mengikuti wazan ู
ูููุนููููู harkah wau dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharkah dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka menjadi ู
ูุตููููููู (lihat iโlal ke 2), kemudian bertemu dua huruf mati (dua wau) untuk menolak beratnya mengucapkan maka wau mafโulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi) maka menjadi ู
ูุตููููู .
ู
ูุณูููุฑู
ู
ูุณูููุฑู asalnya ู
ูุณูููููุฑู mengikuti wazan ู
ูููุนููููู harkah Yaโ dipindah pada huruf sebelumnya karena ia berharkah dan sebelum ada huruf shahih mati untuk menolak berat maka menjadi ู
ูุณูููููุฑู (lihat iโlal ke 2), kemudian bertemu dua huruf mati (yaโ dan wau) untuk menolak beratnya mengucapkan maka wau mafโulnya dibuang (menurut Imam Sibawaehi)maka menjadi ู
ูุณูููุฑู .
KAIDAH KE 16
ุฅูุฐูุง ููุงูู ุงููููุงุกู ุงูููุชูุนููู ุตูุงุฏูุง ุฃููู ุถูุงุฏูุง ุฃููู ุทูุงุกู ุฃููู ุธูุงุกู ููููุจูุชู ุชูุงุคููู ุทูุงุกู ููุชูุนูุณููุฑู ุงููููุทููู ุจูููุง ุจูุนูุฏู ููุฐููู ุงููุญูุฑููููู ููุฅููููู
ูุง ุชูููููุจู ุงูุชููุงุกู ุจูุงูุทููุงุกู ููููุฑูุจูููู
ูุง ู
ูุฎูุฑูุฌูุง ููุญููู ุงูุตูุทูููุญู ุฃูุตููููู ุงูุตูุชูููุญู ูู ุงูุถูุทูุฑูุจู ุฃูุตููููู ุงูุถูุชูุฑูุจู.
Bilamana Faโ Fiโil kalimah wazan ุงูููุชูุนููู berupa huruf Shad, atau Dhad, atau Thaโ, atau Zhaโ (huruf Ithbaq), maka huruf Taโ yg jatuh sesudah huruf Ithbaq tersebut harus diganti Thaโ, demi mudahnya mengucapkannya. Digantinya Taโ dengan Thaโ karena dekatnya makhraj keduanya. contoh: ุงูุตูุทูููุญู asalnya ุงูุตูุชูููุญู dan ุงูุถูุทูุฑูุจู asalnya ุงูุถูุชูุฑูุจู
Praktek Iโlal:
ุงูุตูุทูููุญู
ุงูุตูุทูููุญู asalnya ุงูุตูุชูููุญู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Thaโ karena demi mudahnya mengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุตูุทูููุญู.
ุงูุถูุทูุฑูุจู
ุงูุถูุทูุฑูุจู asalnya ุงูุถูุชูุฑูุจู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Thaโ karena demi mudahnya mengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุถูุทูุฑูุจู.
ุงูุทููุฑูุฏู
ุงูุทููุฑูุฏู asalnya ุงูุทูุชูุฑูุฏู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Thaโ karena demi mudahnya mengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุทูุทูุฑูุฏู kemudian Thaโ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi ุงูุทููุฑูุฏู.
ุงูุธููููุฑู
ุงูุธููููุฑู asalnya ุงูุธุชูููุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Thaโ karena demi mudahnya mengucapkannya setelah jatuh dibelakang huruf Ithbaq dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุธุทูููุฑู kemudian Thaโ diganti Zhaโ karena sama-sama huruf istiโlaโ, maka menjadi ุงูุธูุธูููุฑู kemudian Zhaโ pertama di-idghamkan karena dua huruf sejenis, maka menjadi ุงูุธููููุฑู.
KAIDAH KE 17
ุฅูุฐูุง ููุงูู ููุงุกู ุงูููุชูุนููู ุฏูุงูุงู ุฃูู ุฐูุงูุงู ุฃูู ุฒูุงููุง ููููุจูุชู ุชูุงุคููู ุฏูุงูุงู ููุนูุณูุฑูุงููููุทููู ุจูููุง ุจูุนูุฏู ููุฐููู ุงููุญูุฑููููู ููุฅูููู
ูุง ุชูููููุจู ุงูุชููุงุกู ุจูุงูุฏููุงูู ููููุฑูุจูููู
ูุง ู
ูุฎูุฑูุฌูุง ููุญููู ุงูุฏููุฑูุฃู ุฃูุตููููู ุงูุฏูุชูุฑูุฃู ูู ุงูุฐููููุฑู ุฃูุตููููู ุงูุฐูุชูููุฑู ูู ุงูุฒูุฏูุฌูุฑู ุฃูุตููููู ุงูุฒูุชูุฌูุฑู.
Bilamana Faโ Fiโil wazan berupa huruf Dal, atau Dzal, atau Zay, maka huruf Taโ (Taโ zaidah wazan ุงูููุชูุนููู ) yang jatuh sesudah huruf-huruf tersebut harus diganti Dal, demi mudahnya mengucapkannya. Digantinya Taโ dengan Dalโ karena dekatnya makhraj keduanya. contoh: ุงูุฏููุฑูุฃู asalnya ุงูุฏูุชูุฑูุฃู dan ุงูุฐููููุฑู asalnya ุงูุฐูุชูููุฑู dan ุงูุฒูุฏูุฌูุฑู asalnya ุงูุฒูุชูุฌูุฑู.
Praktek Iโlal:
ุงูุฏููุฑูุฃู
ุงูุฏููุฑูุฃู asalnya ุงูุฏูุชูุฑูุฃู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Dal karena demi mudahnya pengucapan huruf Taโ yang jatuh susudah huruf Dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุฏูุฏูุฑูุฃู. kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ุงูุฏููุฑูุฃู.
ุงูุฐููููุฑู
ุงูุฐููููุฑู asalnya ุงูุฐูุชูููุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Dal karena demi mudahnya pengucapan huruf Taโ yang jatuh susudah huruf Dal dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุฐูุฏูููุฑู.kemudian Huruf Dal diganti Dzal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุฐูุฐูููุฑู kemudian dzal yang pertama di-idghamkan pada dzal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ุงูุฐููููุฑู. (juga boleh dibaca Dal dengan di-iโlal sbb: kemudian Huruf Dzal diganti Dal kerena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุฏูุฏูููุฑู kemudian dal yang pertama di-idghamkan pada dal yang kedua karena satu jenis, maka menjadi ุงูุฏููููุฑู.)
ุงูุฒูุฏูุฌูุฑู
ุงูุฒูุฏูุฌูุฑู asalnya ุงูุฒูุชูุฌูุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Taโ diganti Dal karena demi mudahnya pengucapan huruf Taโ yang jatuh susudah huruf Zay dan karena dekatnya makhraj keduanya, maka menjadi ุงูุฒูุฏูุฌูุฑู.
KAIDAH KE 18
ุฅูุฐูุง ููุงูู ููุงุกู ุงูููุชูุนููู ููุงููุง ุฃูู ููุงุกู ุฃูู ุซูุงุกู ููููุจูุชู ููุงุคููู ุชูุงุกู ููุนูุณูุฑูุงููููุทููู ุจูุญูุฑููู ุงูููููููู ุงูุณููุงููููู ููู
ูุง ุจูููููููู
ูุง ู
ููู ู
ูููุงุฑูุจูุฉู ุงููู
ูุฎูุฑูุฌู ููู
ูููุงููุงุฉู ุงููููุตููู ููุฃูููู ุญูุฑููู ุงูููููููู ู
ูุฌูููููุฑูุฉู ููุงูุชููุงุกู ู
ูููู
ูููุณูุฉู ููุญููู ุงูุชููุตููู ุฃูุตููููู ุงูููุชูุตููู ูู ุงูุชููุณูุฑู ุฃูุตููููู ุงูููุชูุณูุฑู ูู ุงูุชููุบูุฑู ุฃูุตููููู ุงูุซูุชูุบูุฑู. (ู
ูููู
ูุฉู) ููุฅูู ููุงููุชู ุซูุงุกู ููุฌูููุฒู ููููุจู ุชูุงุกู ุงูููุชูุนููู ุซูุงุกู ููุงุชููุญูุงุฏูููู
ูุง ููู ุงููู
ูููู
ูููุณููููุฉู ููุญููู ุงูุซููุบูุฑู ุฃูุตููููู ุงูุซูุชูุบูุฑู.
Bilamana Faโ Fiโil wazan ุงูููุชูุนููู berupa huruf wau, atau Yaโ, atau Tsaโ, maka huruf Faโ Fiโilnya tersebut harus diganti Taโ karena sukarnya mengucapkah huruf โLaynโ (ููููู) sukun dengan huruf yang diantara keduanya termasuk berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf โlayinโ (ู โ ู) bersifat Jahr sedangkan huruf Taโ bersifat Hams. Contoh: ุงูุชููุตููู asalnya ุงูููุชูุตููู dan ุงูุชููุณูุฑู asalnya ุงูููุชูุณูุฑู dan ุงูุชููุบูุฑู asalnya ุงูุซูุชูุบูุฑู. (penting) dan apabila Faโ Fiโil-nya tsb berupa huruf Tsaโ, boleh mengganti Taโnya wazan ุงูููุชูุนููู dengan Tsaโ, karena keduanya sama-sama bersifat Hams. contoh: ุงูุซููุบูุฑู asalnya ุงูุซูุชูุบูุฑู.
Praktek Iโlal:
ุงูุชููุตููู
ุงูุชููุตููู asalnya ุงูููุชูุตููู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Wau diganti Taโ untuk mudahnya mengucaplan huruf Layn sukun dengan huruf yang berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf Layn bersifat Jahr dan huruf Taโ bersifat Hams, maka menjadi ุงูุชูุชูุตููู kemudian Taโ pertama di-idghamkan pada Taโ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ุงูุชููุตููู.
ุงูุชููุณูุฑู
ุงูุชููุณูุฑู asalnya ุงูููุชูุณูุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู Wau diganti Taโ untuk mudahnya mengucaplan huruf Layn sukun dengan huruf yang berdekatan Makhrajnya dan bertentangan sifatnya, karena huruf Layn bersifat Jahr dan huruf Taโ bersifat Hams, maka menjadi ุงูุชูุชูุณูุฑู kemudian Taโ pertama di-idghamkan pada Taโ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ุงูุชููุณูุฑู.
ุงูุชููุบูุฑู
ุงูุชููุบูุฑู asalnya ุงูุซูุชูุบูุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู huruf Tsaโ diganti Taโ karena sama-sama bersifat Hams, maka menjadi ุงูุชูุชูุบูุฑู kemudian Taโ pertama di-idghamkan pada Taโ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ุงูุชููุบูุฑู
Dan boleh juga dibaca Tsaโ ุงูุซููููููุบูุฑู dengan Praktek Iโlal sbb:
ุงูุซููููููุบูุฑู asalnya ุงูุซูุชูุบูุฑู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู huruf Taโ diganti Tsaโ karena sama-sama bersifat Hams, maka menjadi ุงูุซูุซูุบูุฑู kemudian Tsaโ pertama di-idghamkan pada Tsaโ kedua karena dua huruf yang sejenis maka menjadi ุงูุชููุบูุฑู
Penting untuk diketahui:
ุงูุชููุฎูุฐู
ุงูุชููุฎูุฐู asalnya ุงูุฆูุชูุฎูุฐู mengikuti wazan ุงูููุชูุนููู huruf Hamzah yang kedua diganti Yaโ karena ia sukun dan sebelumnya ada huruf berharkah kasrah, maka menjadi ุงูููุชูุฎูุฐู kemudian huruf Yaโ diganti Taโ (tanpa mengikuti kias*) maka menjadi ุงูุชููุฎูุฐู.
* Pergantian Yaโ dengan Taโ tidak mengikuti Qias yakni termasuk dari perihal Syadz.
KAIDAH KE 19
ุฅุฐูุง ููุงูู ููุงุกู ุชูููุนูููู ููุชูููุงุนููู ุชูุงุกู ุฃููู ุซูุงุกู ุฃูู ุฏูุงูุงู ุฃูู ุฐูุงูุงู ุฃููู ุฒูุงููุง ุฃูู ุณูููููุง ุฃููู ุดูููููุง ุฃููู ุตูุงุฏูุง ุฃููู ุถูุงุฏูุง ุฃููู ุทูุงุกู ุฃููู ุธูุงุกู ููุฌูููุฒู ููููุจู ุชูุงุฆูููู
ูุง ุจูู
ูุง ููููุงุฑูุจููู ูููู ุงููู
ูุฎูุฑูุฌู ุซูู
ูู ุฃูุฏูุบูู
ูุชู ุงููุงูููููู ููู ุงูุซููุงูููููุฉู ุจูุนูุฏู ุฌูุนููู ุฃูููููู ุงููู
ูุชูููุงุฑูุจููููู ู
ูุซููู ุงูุซููุงูููู ููููู
ูุฌูุงููุณูุฉู ู
ูุนู ุงุฌูุชููุงูุจู ููู
ูุฒูุฉู ุงููููุตููู ููููู
ููููู ุงููุงูุจูุชูุฏูุงุกู ุจูุงูุณููุงูููู ููุญููู ุงูุชููุฑูุณู ุฃูุตููููู ุชูุชูุฑููุณู ููุงูุซููุงูููู ุฃูุตููููู ุชูุซูุงูููู ููุงูุฏููุซููุฑู ุฃูุตููููู ุชูุฏูุซููุฑู ูุงูุฐูููููุฑู ุฃูุตููููู ุชูุฐููููุฑู ููุงูุฒููุฌููุฑู ุฃูุตููููู ุชูุฒูุฌููุฑู ููุงูุณููู
ููุนู ุฃูุตููููู ุชูุณูู
ููุนู ููุงูุดููููููู ุฃุตูู ุชูุดูููููู ูู ุงูุตููุฏูููู ุฃูุตููููู ุชูุตูุฏูููู ููุงูุถููุฑููุนู ุฃูุตููููู ุชูุถูุฑููุนู ููุงูุธูููููุฑู ุฃูุตููููู ุชูุธููููุฑู ููุงูุทููุงููุฑู ุฃูุตููููู ุชูุทูุงููุฑู.
Bilamana Faโ Fiโil wazan ุชูููุนูููู dan ุชูููุงุนููู berupa huruf ุชุ ุซุ ุฏุ ุฐุ ุฒุ ุณ, ุด, ุตุ ุถ, ุท, ุธุ maka boleh Taโ dari kedua wazan tersebut diganti dengan huruf yang mendekati dalam Makhrajnya, kemudian huruf yang pertama di-idghamkan pada huruf yang kedua, demikian ini setelah huruf yang pertama dari kedua huruf yang berdekatan makhrajnya tersebut, dijadikan serupa dengan huruf yang kedua. berikut memasang Hamzah Washal agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. contoh: ุงูุชููุฑูุณู asalnya ุชูุชูุฑููุณู dan ุงูุซููุงูููู asalnya ุชูุซูุงูููู dan ุงูุฏููุซููุฑู asalnya ุชูุฏูุซููุฑู dan ุฐูููููุฑู asalnya ุชูุฐููููุฑู dan ุงูุฒููุฌููุฑู asalnya ุชูุฒูุฌููุฑู dan ุงูุณููู
ููุนู asalnya ุชูุณูู
ููุนู dan ุงูุดููููููู asalnya ุชูุดูููููู dan ุงูุตููุฏูููู asalnya ุชูุตูุฏูููู dan ุงูุถููุฑููุนู asalnya ุชูุถูุฑููุนู dan ุงูุธูููููุฑู asalnya ุชูุธููููุฑู dan ุงูุทููุงููุฑู asalnya ุชูุทูุงููุฑู .
Praktek Iโlal :
ุงูุชููุฑูุณู
ุงูุชููุฑูุณู asalnya ุชูุชูุฑููุณู mengikuti wazan ุชูููุนูููู huruf Taโ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi ุชูุชูุฑููุณู maka Taโ yang pertama di-idghamkan pada Taโ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi ุงูุชููุฑูุณู
ุงูุซููุงูููู
ุงูุซููุงูููู asalnya ุชูุซูุงูููู mengikuti wazan ุชูููุงุนููู huruf Taโ diganti Tsaโ karena berdekatan Makhrojnyamaka menjadi ุซูุซูุงูููู kemudian huruf Tsaโ yang pertama disukunkan sebagai sebab syarat idgham maka menjadi ุซูุซูุงูููู maka Tsaโ yang pertama di-idghamkan pada Tsaโ yang kedua karena dua huruf sejenis, berikut mendatangkan Hamzah di permulaannya agar memungkinkan permulaan dengan huruf mati. Maka menjadi ุงูุซููุงูููู
Perhatian :
Iโlal dalam Kaidah ke 19 ini cuma bersifat Jaiz atau boleh, bukan suatu ketentuan musti. Sebagai pengalaman bagi kita, karena ini jarang ditemukan. dan yang banyak digunakan adalah berupa bentuk asalnya.
ALHAMDULIILAH TAMAT.