masukkan script iklan disini
SIAPA GURU HEBAT ITU?(aku tulis ini selama kurang lebih setengah jam).
dulu aku pernah punya murid yang bisa dibilang “bodoh” dibanding dengan teman-teman yang lain di kelasnya. Tiap hari dia masuk kelas terlambat, ditanya gak bisa, di beri PR tak mengerjakan, dan ketika diajar, dia pasti tidur. Aku sampai berfikir, kenapa aku bisa punya murid seperti ini, apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mencoba berbagai cara namun itu semua tak membuahkan hasil. Sampai pernah dia aku suruh mengelilingi lapangan sekolah, tapi hasilnya tetap saja, setelah kembali ke kelas di tidur. Ditanya diam saja. Gak mau menjawab. Suruh jawab soal tak pernah bisa.
Jika para pembaca punya murid seperti aku, apa yang akan engkau lakukan? Aku kira kau akan melakukan seprti apa yang telah aku lakukan. Dan aku yakin tidak cuman pembaca sekalian, namun jua hampir seluruh guru-guru yang ada disekitar kita akan melakukan hal yang sama dengan pa yang telah aku lakukan.
Namun ternyata, aku malu, aku merasa bersalah, dan merasa aku bukan guru yang benar benar guru. Aku bukan mendramatisir suasana tulisan ini, namun ini benar benar tergerak dari relung hati yang terdalam .aku tak bisa berkata apa-apa, aku terpaku, tercengang, mulutku serasa terkunci, hatiku tercabik cabik dengan sebuah jawaban dari pertanyaan yang aku ajukan setelah aku paksa dia menjawab. Sebelumnya dia tak mau menjawab. Karna dia tetap tak mau menjawab, akhirnya suatu hari aku panggil dia, “ nanti setelah kelas selesai, kamu ikut saya ya” kataku,
Dia pun menjawab dengan senyuman “ ia pak,tapi ada apa ya pak?”.
“udah, kamu akan tau nanti”. Kataku dengan nada tinggi, seperti marah.dan setelah dia tahu raut mukaku yang masam pertanda tak baik buat dia , dia langsung pucat pasi, langsung menundukkan diri, aku liat dia sperti mau menangis, tapi ternyata tidak. Dia tak jadi menangis. Dan jam terakhirpun tiba, aku cari dikelasnya dia tak ada. Aku tanyakan teman kelasnya ternyata tak ada yang tau, lalu ada yang bilang dari belakang, “ia pak, tadi saya lihat, setelah bel pulang,dia langsung lari keluar. Katanya ada urusan.”
“pasti dia takut, pasti dia sekarang merasa bahwa dia bersalah, buktinya dia lari ketika aku akan ajak dia ngobrol berdua. Dasar anak bendel, cuman didepannya aja, senyum, tapi dibelakang dia lari” gumamku dalam hati.
Karena dia gak ada, lalu aku pergi kekantor untuk mengambil bukuku yang akan aku bawa pulang untuk bahan-bahan bacaaan menambah wawasan keilmuan. Sebelum aku masuk kantor, ada guru yang berpapasan dengan aku dan bilang, bahwa ada anak yang mencari aku tadi. “siapa?”aku Tanya.
“liat aja dikantor”jawab guru itu. Dan ternyata yang mencariku adalah muridku tadi yang aku suruh ikut aku setelah sekolah. Ternyata aku salah, aku kira dia lari, aku kira dia takut, tapi ternyata dia ingin segera tahu apa yang akan aku ucapkan padanya. “ saya kira kamu pulang dulu dan gak mau menemuiku”kataku padanya.
“ Gak pak…..kenapa saya harus lari. Buat apa saya lari, toh besok saya juga akan ketemu bapak. Ada apa sebenarnya pak, kenapa bapak mengajak saya, bapak akan ajak saya kemana?maaf selama ini saya selalu salah, dan selalu buruk didepan bapak .saya mengaku bersalah pak, tapi saya tidak bisa pak. Saya minta maaf, saya selalu tidak bisa menjadi kebanggaan guru guru. Sebenarnya hati ingin seperti yang lain. Selalu ingin menjadi kebanggaan guru-guru .” dia berkata dengan sesenggukan tangis.dia meneteskan air mata. Aku yang melihatnya aku tak tega, aku merasa bersalah, disertai rasa aneh,aku belum pernah mau menanyai muridku yang nakal, kemudian anak yang nakal tersebut menangis seperti yang dilakukan muridku yang satu ini. Ketika itu aku serasa ingin menangis jua. Namun aku tahan. Sebab, aku masih punya negative thinking padanya. Jangan jangan dia hanya ingin agar aku tak memarahinya.
Kemudian aku coba untuk berkata padanya , “ayo ikut saya ke warung depan. Bapak ingin bilang sesuatu ke kamu”.pada waktu itu warung lagi sepi, sebab semua murid sudah pulang. Lalu aku duduk dengan murid itu dan bertanya “ sekarang jawab dengan jujur, kenapa kamu selalu terlambat, gak pernah mengerjakan PR, diajar gak faham, tidur dikelas, suruh wudu’, dijemur ,dijewer, dipukul, tapi setelah itu tidur lagi dan tidur lagi.kenapa kamu ini?,jawab, sejujurnya. Apa pengajaranku membosankan? Memang aku bukan faknya. Aku bukan guru bahasa inggris asli, aku dulu jurusan tarbiyah, tapi aku disuruh ngajar bahasa inggris, akhirnya aku kurang menguasai materi. Dan akhirnya membuat kamu bosan dan tidur setiap saya ajar? Jawaaaaaab? Apa aku ……” dipertengahan aku ingin mengucapkan kemarahanku, dia bilang “ cukup pak, cukup cukup, jangan tambah beban saya pak. Saya hanya bisa minta maaf, sekali lagi minta maaf, karena tak bisa membahagiakan bapak dikelas, saya akan jujur, tapi tolong bapak rahasiakan ya. Saya mohon,jika bapak mau berjanji merahasiakan ini, saya akan bicara.
“ia bapak janji, ceritalah!”.
“begini pak, maaf, saya bukan senang tidur dikelas, tapi mata ini yang tidak kuat untuk tidak tidur, karena saya jam dua pagi harus bangun dan membantu ibu untuk menyiapkan sayur sayuran ibu saya yang akan ibu jual di pasar. Karna bapak saya sudah tidak ada, juga sebenarnya ibu sering sakit, sebenarnya saya tidak tega melihat ibu seperti itu. Dan setelah itu saya harus persiapan keliling mengantarkan Koran-koran ke orang orang, hingga selesai jam 6 seperempat. Sebenarnya saya ingin mengurangi pekerjaaan sya, tapi jika saya kurangi , hasil dari penjualan Koran ini juga akan berkurang. Jadi saya sampai sekolah saya sudah capek dan akhirnya tidur pak. “
“Jangan alasan!”ktaku padanya.
“gak pak gak, buat apa saya alasan. Saya suka sekolah pak , buat apa saya sekolah , capek capek jauh datang dari sana kesini, jika saya tidak ada niatan untuk sekolah, toh ibu saya juga tak mewajibkan saya untuk sekolah, sebab, buat makan sehari hari saja kurang apalagi buat sekolah.saya sekolah ini adalah dari hasil saya jualan Koran dan kerja saya pak, setelah saya pulang sekolah, saya harus pergi ke kolam pemandian ********(maaf tak disebutkan).saya disana kerja untuk bersih bersih kolam dan lain sebagainya hingga saya pulang jam 9 malam. Saya pulang sudah capek, tak bisa apa apa. Saya sebenarnya ingin belajar, namun badan saya sudah tak kuat untuk itu. Yang ada hanya ngantuk dan akhirnya tidur. Dan jam dua harus bangun lagi pak.maafkan saya pak, jangan keluarkan saya dari sekolahan ini, saya sekolah disini, karana saya merasa sekolahan ini berbeda dengan sekolah sekolah yang lain. Disini ada seorang kiai yang selalu mendoakan santri sntrinya sepanjang waktu. Meski saya bukan santrinya asli, namun saya punya keinginan mendapatkan doa yang selalu dipanjatkan beliau setiap waktu buat para santri-santrinya. Karena itulah pak ,meski saya jauh dari sini, saya tetap semangt untuk sekolah. Meski bapak dan guru guru lain memukuli saya, dan menghukum saya. Saya tidk pernah sedikitpun memiliki rasa benci. Saya sadar, memang saya yang salah. Tidak seharusnya, saya tidur di kelas dan lain sebagainya…….”dia berkata terlalu banyak.tak saya ceritakan disini.
Mendengar jawaban dari muridku ini, aku tak bisa bicara apa-apa. Aku pegang pundaknya, dan aku bilang ke dia, “ maaf, atas semua yang telah bapak lakukan terhadapmu. Dan maafkan juga guru guru yang lain. Yang tak pernah faham dan tak tau kondisimu. Sebab memang kamu tak mau jujur. Bapak faham, kenapa kamu tak mau jujur, karena kamu malu kan dengan teman teman kamu yang lain? Dia menjawab dengan anggukan kepala. Ingat ya, belum tentu, teman teman kamu yang sekarang disekolah pinter, nanti keluar jadi orang yang sukses, dan belum tentu juga siswa yang disini tidak pandai, diluar snaa dia akan jadi orang gagal. Saya hanya bisa mendoakan semoga kamu nanti menjadi orang yang sukses ya. ……….( tidak saya teruskan sebab terlalu panjang).
Yang ingin saya jelaskan disini, bahwa para guru sekarang jarang yang menghukum, memukul, menghina, dan lain lain pada murid dengan menanyai kondisi murid dirumahnya terlebih dahulu. Kebanyakan langsung main pukul, hukum hinaan, cemoohan, cibiran dll, tanpa sharing dari hati kehati layaknya ayah atau ibu dengan anak anak mereka.
Saya yakin, tak ada siswa yang ingin bodoh.
Tak ada siswa yang ingin gagal sekolah
Tak ada siswa yang ingin menjadi hinaan dikelas
Tak ada siswa yang ingin dipukul gurunya
Tak ada siswa yang senang jika tidur dikelas
Tak ada siswa yang ingin gurunya benci ke dia
Tak ada siswa yang ingin membawa nama buruk sekolahnya
Tak ada siswa nakal, yang ada adalah siswa yang ingin berubah menjadi lebih baik
Tak ada siswa yang bangga ketika gagal dalam belajar, melainkan dia bingung bagaimana dia menjadi pintar, sebab disekolahan dia hanya mendapatkan hinaan, kebencian, hukuman dari para guru guru.
Tak ada siswa murid yang benci ke guru.yang ada adlah kelakuan guru itulah yang menjadikan murid itu benci kegurunya.
Tak ada murid yang ingin jauh dengan gurunya. Yang ada adalah guru yang tau mau mendekati muridnya karena muridnya itu tak bisa dibanggakan
Tak ada murid yang tidak ingin mendapatkan rasa kasih sayang dari guru, yang ada adalah gurunyalah yang selalu pilih pilih kasih terhadpa siswa yang pandai pandai saja.
Jika guru hanya peduli pada murid yang pandai saja, lalu siapa yang akan peduli dengan murid yang tak pandai?
………….,,,,,,,,,,@@@@@@@@
2 tahun kemudian, …..
Beberapa hari yang lalu saya dengan teman saya pergi kepondok terbesar di situbondo, disana, tengah jalan ketika saya akan memasuki gerbang pondok, ada yang memanggil saya…..”Mr, Mr, Mr……,kok dsini,” dia mencium tangan saya sambil dia menangis, dia tak percaya, bisa bertemu saya disini tempat. Dia sebenarnya sudah punya keinginan datang menemuai saya, tapi selalu gagal karna padatnya kelas yagn harus dia ikuti. Ternyata disana dia sekarang ikut dikelas akselerasi, yang sekolah hanya anak anak IQnya tinggi. Kulitnya skrang tambah putih bersih, wajahnya menunjukkkan dia adalah siswa yang berpendidikan dan cerdas. Dia sekarang pakai kacamata seperti aku.dan yang lebih menggembirakan lagi, ternyata dia dikelas tersebut, cara berkomunikasi dengan gurunya dalam pembelajaran apapun dengan dua bahasa, bahasa arab dan inggris. Dan dia katanya, terpilih menjadi murid teladan dan akan mengikuti short course( kursus singkat ) di Australia, dan tailand selama satu tahun penuh dengan biaya semuanya ditanggung oleh departeman pendidikan. ………(tak saya sebutkan semua.)
Itu semua menjadi bukti bahwa pembelajaran yang baik adalah bukan pembelajaran yang hanya terpaku memahamkan materi kepada siswanya. Tapi bagaimana dengan pembelajaran dan tatap muka guru dengan muridnya itu menimbulkan motivasi diri buat murid sehingga dengan motivasi itu akan menjadi modal dia mengarungi bahtera kehidupan yang sangat luas ini, setelah dia selesai belajar dengan guru tersebut. Jika murid faham dengan apa yang guru ajarkan dikelas, maka itu saja yang ia dapatkan dan tak kan berkembang. Tapi jika murid mendapat motivasi dari gurunya sehingga dia termotivasi, maka itu sudah cukup buat murid yang nantinya bisa dipakai modal untuk belajar selanjutnya setelah belajar dengan gurunya. Dengan motivasi, tanpa diajarpun murid bisa pandai, sebaab dia akan berusaha sendiri untuk pandai karna ada motivasi dalam dirinya.
Semoga kita menjadi guru yang bisa benar benar menjadi guru. Ada kata kata yang menggelitik hati ku ketika membaca sebuah buku :
THE TEST OF A GOOD TEACHER IS NOT HOW MANY QUESTIONS HE CAN ASK HIS PUPILS THAT THEY WILL ANSWER READILY, BUT HOW MANY QUESTIONS HE INSPIRES THEM TO ASK HIM WHICH HE FINDS IT HARD TO ANSWER.
(Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan gurunya sendiri kesulitan untuk menjawannya.)
Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja,guru yang bagus adalah guru yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri)
ALICE WELLINGTON ROLLINS(1910-1977)
maaf, itu semua bohong.
dulu aku pernah punya murid yang bisa dibilang “bodoh” dibanding dengan teman-teman yang lain di kelasnya. Tiap hari dia masuk kelas terlambat, ditanya gak bisa, di beri PR tak mengerjakan, dan ketika diajar, dia pasti tidur. Aku sampai berfikir, kenapa aku bisa punya murid seperti ini, apa yang harus aku lakukan? Aku sudah mencoba berbagai cara namun itu semua tak membuahkan hasil. Sampai pernah dia aku suruh mengelilingi lapangan sekolah, tapi hasilnya tetap saja, setelah kembali ke kelas di tidur. Ditanya diam saja. Gak mau menjawab. Suruh jawab soal tak pernah bisa.
Jika para pembaca punya murid seperti aku, apa yang akan engkau lakukan? Aku kira kau akan melakukan seprti apa yang telah aku lakukan. Dan aku yakin tidak cuman pembaca sekalian, namun jua hampir seluruh guru-guru yang ada disekitar kita akan melakukan hal yang sama dengan pa yang telah aku lakukan.
Namun ternyata, aku malu, aku merasa bersalah, dan merasa aku bukan guru yang benar benar guru. Aku bukan mendramatisir suasana tulisan ini, namun ini benar benar tergerak dari relung hati yang terdalam .aku tak bisa berkata apa-apa, aku terpaku, tercengang, mulutku serasa terkunci, hatiku tercabik cabik dengan sebuah jawaban dari pertanyaan yang aku ajukan setelah aku paksa dia menjawab. Sebelumnya dia tak mau menjawab. Karna dia tetap tak mau menjawab, akhirnya suatu hari aku panggil dia, “ nanti setelah kelas selesai, kamu ikut saya ya” kataku,
Dia pun menjawab dengan senyuman “ ia pak,tapi ada apa ya pak?”.
“udah, kamu akan tau nanti”. Kataku dengan nada tinggi, seperti marah.dan setelah dia tahu raut mukaku yang masam pertanda tak baik buat dia , dia langsung pucat pasi, langsung menundukkan diri, aku liat dia sperti mau menangis, tapi ternyata tidak. Dia tak jadi menangis. Dan jam terakhirpun tiba, aku cari dikelasnya dia tak ada. Aku tanyakan teman kelasnya ternyata tak ada yang tau, lalu ada yang bilang dari belakang, “ia pak, tadi saya lihat, setelah bel pulang,dia langsung lari keluar. Katanya ada urusan.”
“pasti dia takut, pasti dia sekarang merasa bahwa dia bersalah, buktinya dia lari ketika aku akan ajak dia ngobrol berdua. Dasar anak bendel, cuman didepannya aja, senyum, tapi dibelakang dia lari” gumamku dalam hati.
Karena dia gak ada, lalu aku pergi kekantor untuk mengambil bukuku yang akan aku bawa pulang untuk bahan-bahan bacaaan menambah wawasan keilmuan. Sebelum aku masuk kantor, ada guru yang berpapasan dengan aku dan bilang, bahwa ada anak yang mencari aku tadi. “siapa?”aku Tanya.
“liat aja dikantor”jawab guru itu. Dan ternyata yang mencariku adalah muridku tadi yang aku suruh ikut aku setelah sekolah. Ternyata aku salah, aku kira dia lari, aku kira dia takut, tapi ternyata dia ingin segera tahu apa yang akan aku ucapkan padanya. “ saya kira kamu pulang dulu dan gak mau menemuiku”kataku padanya.
“ Gak pak…..kenapa saya harus lari. Buat apa saya lari, toh besok saya juga akan ketemu bapak. Ada apa sebenarnya pak, kenapa bapak mengajak saya, bapak akan ajak saya kemana?maaf selama ini saya selalu salah, dan selalu buruk didepan bapak .saya mengaku bersalah pak, tapi saya tidak bisa pak. Saya minta maaf, saya selalu tidak bisa menjadi kebanggaan guru guru. Sebenarnya hati ingin seperti yang lain. Selalu ingin menjadi kebanggaan guru-guru .” dia berkata dengan sesenggukan tangis.dia meneteskan air mata. Aku yang melihatnya aku tak tega, aku merasa bersalah, disertai rasa aneh,aku belum pernah mau menanyai muridku yang nakal, kemudian anak yang nakal tersebut menangis seperti yang dilakukan muridku yang satu ini. Ketika itu aku serasa ingin menangis jua. Namun aku tahan. Sebab, aku masih punya negative thinking padanya. Jangan jangan dia hanya ingin agar aku tak memarahinya.
Kemudian aku coba untuk berkata padanya , “ayo ikut saya ke warung depan. Bapak ingin bilang sesuatu ke kamu”.pada waktu itu warung lagi sepi, sebab semua murid sudah pulang. Lalu aku duduk dengan murid itu dan bertanya “ sekarang jawab dengan jujur, kenapa kamu selalu terlambat, gak pernah mengerjakan PR, diajar gak faham, tidur dikelas, suruh wudu’, dijemur ,dijewer, dipukul, tapi setelah itu tidur lagi dan tidur lagi.kenapa kamu ini?,jawab, sejujurnya. Apa pengajaranku membosankan? Memang aku bukan faknya. Aku bukan guru bahasa inggris asli, aku dulu jurusan tarbiyah, tapi aku disuruh ngajar bahasa inggris, akhirnya aku kurang menguasai materi. Dan akhirnya membuat kamu bosan dan tidur setiap saya ajar? Jawaaaaaab? Apa aku ……” dipertengahan aku ingin mengucapkan kemarahanku, dia bilang “ cukup pak, cukup cukup, jangan tambah beban saya pak. Saya hanya bisa minta maaf, sekali lagi minta maaf, karena tak bisa membahagiakan bapak dikelas, saya akan jujur, tapi tolong bapak rahasiakan ya. Saya mohon,jika bapak mau berjanji merahasiakan ini, saya akan bicara.
“ia bapak janji, ceritalah!”.
“begini pak, maaf, saya bukan senang tidur dikelas, tapi mata ini yang tidak kuat untuk tidak tidur, karena saya jam dua pagi harus bangun dan membantu ibu untuk menyiapkan sayur sayuran ibu saya yang akan ibu jual di pasar. Karna bapak saya sudah tidak ada, juga sebenarnya ibu sering sakit, sebenarnya saya tidak tega melihat ibu seperti itu. Dan setelah itu saya harus persiapan keliling mengantarkan Koran-koran ke orang orang, hingga selesai jam 6 seperempat. Sebenarnya saya ingin mengurangi pekerjaaan sya, tapi jika saya kurangi , hasil dari penjualan Koran ini juga akan berkurang. Jadi saya sampai sekolah saya sudah capek dan akhirnya tidur pak. “
“Jangan alasan!”ktaku padanya.
“gak pak gak, buat apa saya alasan. Saya suka sekolah pak , buat apa saya sekolah , capek capek jauh datang dari sana kesini, jika saya tidak ada niatan untuk sekolah, toh ibu saya juga tak mewajibkan saya untuk sekolah, sebab, buat makan sehari hari saja kurang apalagi buat sekolah.saya sekolah ini adalah dari hasil saya jualan Koran dan kerja saya pak, setelah saya pulang sekolah, saya harus pergi ke kolam pemandian ********(maaf tak disebutkan).saya disana kerja untuk bersih bersih kolam dan lain sebagainya hingga saya pulang jam 9 malam. Saya pulang sudah capek, tak bisa apa apa. Saya sebenarnya ingin belajar, namun badan saya sudah tak kuat untuk itu. Yang ada hanya ngantuk dan akhirnya tidur. Dan jam dua harus bangun lagi pak.maafkan saya pak, jangan keluarkan saya dari sekolahan ini, saya sekolah disini, karana saya merasa sekolahan ini berbeda dengan sekolah sekolah yang lain. Disini ada seorang kiai yang selalu mendoakan santri sntrinya sepanjang waktu. Meski saya bukan santrinya asli, namun saya punya keinginan mendapatkan doa yang selalu dipanjatkan beliau setiap waktu buat para santri-santrinya. Karena itulah pak ,meski saya jauh dari sini, saya tetap semangt untuk sekolah. Meski bapak dan guru guru lain memukuli saya, dan menghukum saya. Saya tidk pernah sedikitpun memiliki rasa benci. Saya sadar, memang saya yang salah. Tidak seharusnya, saya tidur di kelas dan lain sebagainya…….”dia berkata terlalu banyak.tak saya ceritakan disini.
Mendengar jawaban dari muridku ini, aku tak bisa bicara apa-apa. Aku pegang pundaknya, dan aku bilang ke dia, “ maaf, atas semua yang telah bapak lakukan terhadapmu. Dan maafkan juga guru guru yang lain. Yang tak pernah faham dan tak tau kondisimu. Sebab memang kamu tak mau jujur. Bapak faham, kenapa kamu tak mau jujur, karena kamu malu kan dengan teman teman kamu yang lain? Dia menjawab dengan anggukan kepala. Ingat ya, belum tentu, teman teman kamu yang sekarang disekolah pinter, nanti keluar jadi orang yang sukses, dan belum tentu juga siswa yang disini tidak pandai, diluar snaa dia akan jadi orang gagal. Saya hanya bisa mendoakan semoga kamu nanti menjadi orang yang sukses ya. ……….( tidak saya teruskan sebab terlalu panjang).
Yang ingin saya jelaskan disini, bahwa para guru sekarang jarang yang menghukum, memukul, menghina, dan lain lain pada murid dengan menanyai kondisi murid dirumahnya terlebih dahulu. Kebanyakan langsung main pukul, hukum hinaan, cemoohan, cibiran dll, tanpa sharing dari hati kehati layaknya ayah atau ibu dengan anak anak mereka.
Saya yakin, tak ada siswa yang ingin bodoh.
Tak ada siswa yang ingin gagal sekolah
Tak ada siswa yang ingin menjadi hinaan dikelas
Tak ada siswa yang ingin dipukul gurunya
Tak ada siswa yang senang jika tidur dikelas
Tak ada siswa yang ingin gurunya benci ke dia
Tak ada siswa yang ingin membawa nama buruk sekolahnya
Tak ada siswa nakal, yang ada adalah siswa yang ingin berubah menjadi lebih baik
Tak ada siswa yang bangga ketika gagal dalam belajar, melainkan dia bingung bagaimana dia menjadi pintar, sebab disekolahan dia hanya mendapatkan hinaan, kebencian, hukuman dari para guru guru.
Tak ada siswa murid yang benci ke guru.yang ada adlah kelakuan guru itulah yang menjadikan murid itu benci kegurunya.
Tak ada murid yang ingin jauh dengan gurunya. Yang ada adalah guru yang tau mau mendekati muridnya karena muridnya itu tak bisa dibanggakan
Tak ada murid yang tidak ingin mendapatkan rasa kasih sayang dari guru, yang ada adalah gurunyalah yang selalu pilih pilih kasih terhadpa siswa yang pandai pandai saja.
Jika guru hanya peduli pada murid yang pandai saja, lalu siapa yang akan peduli dengan murid yang tak pandai?
………….,,,,,,,,,,@@@@@@@@
2 tahun kemudian, …..
Beberapa hari yang lalu saya dengan teman saya pergi kepondok terbesar di situbondo, disana, tengah jalan ketika saya akan memasuki gerbang pondok, ada yang memanggil saya…..”Mr, Mr, Mr……,kok dsini,” dia mencium tangan saya sambil dia menangis, dia tak percaya, bisa bertemu saya disini tempat. Dia sebenarnya sudah punya keinginan datang menemuai saya, tapi selalu gagal karna padatnya kelas yagn harus dia ikuti. Ternyata disana dia sekarang ikut dikelas akselerasi, yang sekolah hanya anak anak IQnya tinggi. Kulitnya skrang tambah putih bersih, wajahnya menunjukkkan dia adalah siswa yang berpendidikan dan cerdas. Dia sekarang pakai kacamata seperti aku.dan yang lebih menggembirakan lagi, ternyata dia dikelas tersebut, cara berkomunikasi dengan gurunya dalam pembelajaran apapun dengan dua bahasa, bahasa arab dan inggris. Dan dia katanya, terpilih menjadi murid teladan dan akan mengikuti short course( kursus singkat ) di Australia, dan tailand selama satu tahun penuh dengan biaya semuanya ditanggung oleh departeman pendidikan. ………(tak saya sebutkan semua.)
Itu semua menjadi bukti bahwa pembelajaran yang baik adalah bukan pembelajaran yang hanya terpaku memahamkan materi kepada siswanya. Tapi bagaimana dengan pembelajaran dan tatap muka guru dengan muridnya itu menimbulkan motivasi diri buat murid sehingga dengan motivasi itu akan menjadi modal dia mengarungi bahtera kehidupan yang sangat luas ini, setelah dia selesai belajar dengan guru tersebut. Jika murid faham dengan apa yang guru ajarkan dikelas, maka itu saja yang ia dapatkan dan tak kan berkembang. Tapi jika murid mendapat motivasi dari gurunya sehingga dia termotivasi, maka itu sudah cukup buat murid yang nantinya bisa dipakai modal untuk belajar selanjutnya setelah belajar dengan gurunya. Dengan motivasi, tanpa diajarpun murid bisa pandai, sebaab dia akan berusaha sendiri untuk pandai karna ada motivasi dalam dirinya.
Semoga kita menjadi guru yang bisa benar benar menjadi guru. Ada kata kata yang menggelitik hati ku ketika membaca sebuah buku :
THE TEST OF A GOOD TEACHER IS NOT HOW MANY QUESTIONS HE CAN ASK HIS PUPILS THAT THEY WILL ANSWER READILY, BUT HOW MANY QUESTIONS HE INSPIRES THEM TO ASK HIM WHICH HE FINDS IT HARD TO ANSWER.
(Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan gurunya sendiri kesulitan untuk menjawannya.)
Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja,guru yang bagus adalah guru yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri)
ALICE WELLINGTON ROLLINS(1910-1977)
maaf, itu semua bohong.